Back

AMMN Turun Lebih dari 11% ke 5.025, Terendah Baru 2025

  • AMMN turun untuk hari perdagangan kedua ke terendah baru 2025.
  • Perseroan mencatatkan peningkatan aset menjadi $11,12 pada tahun 2024.
  • Saham ini melanjutkan tren menurun dari tertinggi sepanjang masa 15.000 yang diraih tahun lalu.

AMMN diperdagangkan di 5.175, turun 11,91% pada saat berita ini ditulis. Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk dibuka di 5.850 dan turun ke 5.025 di jam-jam awal pembukaan perdagangan di hari pertama pekan ini. Level tersebut merupakan terendah baru 2025 dan juga level terendah sejak 19 September 2023. Saham ini melanjutkan penurunan Jumat lalu dan saham ini sudah turun lebih dari 38% di tahun berjalan 2025.

Sejauh ini tidak ada berita atau aksi korporasi spesifik yang menekan AMMN selain dari aksi jual para investor. Para investor tampaknya mengabaikan laporan keuangan tahunan 2024 perseroan yang dirilis baru-baru ini. Dalam laporan keuangan, perseroan mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha $2,66 miliar, naik dari $2,03 miliar pada tahun sebelumnya. Dari sisi laba/rugi, perseroan mencatatkan laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar $636,89 juta dari $252,14 juta, naik lebih dari 150%. Selain itu, aset perseroan juga meningkat menjadi $11,12 miliar dari $9,09 miliar pada tahun 2023.

AMMN berada dalam tren menurun sejak saham ini mencatatkan tertinggi sepanjang masa 15.000 pada 28 Mei 2024. Selain itu, tren menurun diperkuat oleh posisi saham ini yang berada jauh di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang saat ini berada di 9.475 dan mulai miring ke bawah. Jika AMMN terus turun, saham ini akan mengekspos level-level 2023, tahun saat saham ini IPO.

Dari sisi level-level teknis, AMMN memiliki support di 5.000 (level psikologis), 4.800 (terendah 11 September 2023), dan 4.440 (terendah 1 September 2023). Sedangkan di sisi atas, saham ini memiliki resistance terdekat di 6.000 (level psikologis), 6.800 (tertinggi 7 Maret 2025), dan 7.000 (level psikologis).

Grafik Harian AMMN

Pidato Ueda: Tidak Akan Mengesampingkan Kemungkinan Menjual Kepemilikan Obligasi Pemerintah BoJ

Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda mengatakan pada hari Senin bahwa bank sentral “tidak akan mengesampingkan kemungkinan untuk menjual kepemilikan obligasi pemerintah BoJ.” Sebelumnya pada hari itu, Ueda mengatakan bahwa bank sentral “akan menyesuaikan tingkat pelonggaran moneter jika target inflasi 2% kemungkinan dapat tercapai.” Pertanyaan Umum Seputar Yen Jepang Faktor kunci apa yang mendorong Yen Jepang? Yen Jepang (JPY) adalah salah satu mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia
Baca selengkapnya Previous

USD/IDR Hentikan Konsolidasi, Rupiah Terseok Hingga ke 16.592 Berpotensi Mengarah ke 16.630

Pasangan mata uang USD/IDR bergerak lebih tinggi lagi pada perdagangan hari Senin menjelang penutupan pasar keuangan Republik Indonesia (RI).
Baca selengkapnya Next